Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Dengue di Kota Tasikmalaya
The Relationship of Sociodemographic Factors and Household Environment on Dengue Incidence in Tasikmalaya City
DOI:
https://doi.org/10.22435/asp.v14i1.5668Keywords:
DHF, household environment, sociodemographyAbstract
Abstract. Tasikmalaya City is an endemic area of dengue in West Java Province, being the fifth highest with an IR of 99.2 per 100,000 population in 2019. Home environmental factors have a role in the transmission of dengue hemorrhagic fever (DHF), this is related to the presence of potential habitats and density of mosquito vectors. The purpose of this study was to determine the relationship between sociodemographic factors and home environmental conditions on the incidence of dengue in the city of Tasikmalaya. The research design used is case control. This research was conducted in Tasikmalaya City in May–October 2021. The sample size was 114 consisting of 38 case samples and 76 control samples. Data collection is done directly (observation). Data analysis using chi-square test. The results of this study indicate that there is a socio-democratic relationship, namely age (p-value = 0.000), gender (p-value = 0.000), occupation (p-value = 0.839) and education (p-value = 0.014) to the incidence of dengue. Physical environmental factors of the house such as temperature (p-value = 0.004) and ventilation screens (p-value = 0.009) were associated with the incidence of dengue. In addition, the presence of larvae was associated with the incidence of dengue with an OR of 3.046. Therefore, dinas kesehatan and puskesmas are expected to carry out intensive counseling to the community about DHF and educate the public to take efforts to prevent DHF such as PSN 3M plus.
Abstrak. Kota Tasikmalaya merupakan wilayah endemis dengue di Provinsi Jawa Barat, menjadi urutan kelima tertinggi dengan IR sebesar 99,2 per 100.000 penduduk pada tahun 2019. Faktor lingkungan rumah mempunyai peranan dalam penularan demam berdarah dengue, hal ini terkait dengan keberadaan habitat potensial dan kepadatan vektor nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi dan kondisi lingkungan rumah terhadap kejadian dengue di Kota Tasikmalaya. Desain penelitian yang digunakan adalah case control. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tasikmalaya pada Mei–Oktober 2021. Besar sampel sebanyak 114 yang terdiri dari 38 sampel kasus dan 76 sampel kontrol. Pengumpulan data dilakukan secara langsung (observasi). Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sosiodemograsi yaitu umur (p-value = 0,000), jenis kelamin (p-value = 0,000), pekerjaan (p-value = 0,839) dan pendidikan (p-value = 0,014) terhadap kejadian dengue. Faktor lingkungan fisik rumah seperti suhu (p-value = 0,004) dan ventilasi berkasa (p-value = 0,009) berhubungan
dengan kejadian dengue. Selain itu, faktor keberadaan jentik berhubungan dengan kejadian dengue dengan OR 3,046. Maka dari itu, dinas kesehatan dan puskesmas diharapkan untuk melakukan penyuluhan intensif kepada masyarakat tentang DBD dan mengedukasi masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan DBD seperti PSN 3M plus.
References
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020. 1–256 p.
WHO. Dengue and Severe Dengue [Internet]. WHO. 2021 [cited 2021 May 21]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe- dengue
Nurulliah N. Fokus Terbelah, DBD Tetap Menjadi Perhatian Pemprov Jawa Barat di Tengah Pandemi Covid-19. Pikiran Rakyat. 2021.
Dinkes Jabar. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2019. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2019. 246 p.
Jata D, Putra NA, Pujaastawa IB. Hubungan Perilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Puskesmas I Denpasar Selatan dan Puskesmas I Denpasar Timur. J Ecotrophic. 2016;10(1):17–21.
Ratnasari E, Setiani O, Dangiran HL. Hubungan Faktor Lingkungan dan Faktor Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2018;6 No. 4:428–38.
Lirin Novitasari, Sri Yuliawati MAW. Hubungan Faktor Host, Faktor Lingkungan, dan Status Gizi dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati. Kesehat Masy. 2018;6(5):277–84.
Murwanto B, Trigunarso SI, Purwono. Faktor Lingkungan Sosial, Lingkungan Fisik, dan Pengendalian Program DBD terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). J Kesehat [Internet]. 2019;10(3):453–8. Available from: http://ejurnal. poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Ayun LL, Pawenang ET. Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Public Heal Perspect J. 2017;2(1):97–104.
Louisa Y ekel, Kepel BJ, Tulung M. Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru Manado. 2017;1–16.
Febriani D, Siregar YI, Zahmatal. Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru. J Ilmu Ligkungan. 2018;12:112–26.
Purwaningrum S, Widyanto A, Widijanto T. Faktor-Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016. Bul Keslingmas. 2017;36(2):104–9.
Erliyanti. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Individu Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Metro Tahun 2008. Universitas Indonesia; 2008.
Hasyimi M, Yusniar Ariati MH. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Media Litbang Kesehat. 2011;21(1979):55–61.
Soedarmo, Sumarno Sunaryo Poorwo, Garna, H., Hadinegoro, S. R. S. & Satari HI. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak: Infeksi & Pediatri Tropis. II. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2012.
Hasan A, Ayubi D. Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandar Lampung. Kesehat Masy Nas. 2007;2(2):86–90.
Arsin AA. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. 1st ed. Sade A, editor. Makassar: Masagena Press; 2013. 1–166 p.
Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
Fathi, Keman S, Wahyuni CU. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. J Kesehat Lingkung Unair. 2005;2(1):3944.
Pandiangan KC, Huda LN. Analisis Perancangan Sistem Ventilasi dalam Meningkatkan Kenyamanan Termal Pekerja di Ruangan Formulasi PT XYZ. Tek Ind FT USU. 2013;1(1):1–6.
Badan Standarisasi Nasional. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. SNI 03-6572-2001. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
Mesi Yurez, Thamrin RA. Pengaruh Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Ilmu Lingkung. 2018;12(2):184–204.
Indonesia H. Humidity Guide [Internet]. Higienis Indonesia. 2018. Available from: https://www.higienis.com/blog/humidity-guide/
Ratnawati APD dan. Penerapan Model Vector Autoregressive (VAR) untuk Peramalan Curah Hujan Kota Pekanbaru. Sains, Teknol dan Ind. 2014;11(2):151–9.
Maria I, Ishak H SM. Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Makassar Tahun 2013. 2013;1–11.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/ MENKES/PER/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. Jakarta; 2011.
Wijirahayu S, Sukesi TW. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. J Kesehat Lingkung Indones. 2019;18(1):19.
Sulastri S, Cahyati WH, Sudana IM. Socio Demography and Physical Environment Factors Against the Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Delta Pawan District, Ketapang Regency. Public Heal Perspect. 2021;6(2).
Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Palupi D, Indarti N, Yuliawati S. Kepadatan Larva di Kelurahan Endemis Tinggi Kelurahan Tembalang Kota Semarang : Studi Pendahuluan Cross Sectional Deskriptif. J Kesehat Masy. 2019;7(April):3–8.
Listiono, H dan Novianti L. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Berdasarkan Karakteristik Tempat Penampungan Air. Aisyiyah Med. 2020;5(1).
Lesmana OR, Halim. Gambaran Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kota Jambi. J Kesmas Jambi. 2020;4(2):59– 69.
Rista Apriliani, Dwi Retnaningsih WPD. Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Keluarga di Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Tahun 2017. 2017;(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yuliani, Siti Novianti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
 
						 
							














